Sabtu, 16 Januari 2010

5. CYRUS YANG AGUNG ( 600 - 530 SM )


Pendiri dari salah satu kekaisaran yang paling awal dan terbesar, Cyrus Yang Agung tampil berkuasa dengan mengalahkan kakeknya sendiri, Astyages, raja Media dang penguasa besar atas negeri-negeri Persia.

Ketika Cyrus menginjak dewasa, dia mengumpulkan kekuatan dari suku-suku Persia dan memberontak melawan kakeknya, Astyages, yang memimpin sendiri pasukannya untuk memadamkan pemberontakan itu, tetapi tentaranya melarikan diri darinya dan dia menyerah kepada Cyrus pada tahun 550 SM. Cyrus kemudian memasuki ibukota Media, Ecbatana (sekarang Hamadan) dan mengambil takhta singgasana itu sebagai raja dari Kekaisaran Persia.

Dua tahun kemudian, Cyrus berperang melawan Croesus, raja dari Lydia (sekarang Turki) yang mana kemudian penguasa Persia tersebut berhasil menangkap Croesus dan mengambil kekayaan yang luar biasa banyaknya dari kerajaan itu. Lalu Cyrus mengalihkan perhatiannya ke Babylon dimana Nabondius sebagai raja Babylon adalah seorang raja yang tidak polpuler dimata masyarakatnya. Cyrus segera mengambil keuntungan dari keadaan itu dan pada akhir tahun 539 SM, dia bergerak masuk ke Babylon dan memegang tangan dari patung Marduk, dewa kota itu, sebagai tanda dari keinginannya untuk memerintah sebagai seorang Babylonia dan bukan sebagai seorang penakluk asing. Banyak orang Babylonia meyambutnya sebagai pengganti yang sah atas singgasana itu.

Pada umumnya Cyrus menjaga diri dari campur tangan terhadap urusan-urusan mengenai adat istiadat dan agama kaum pribumi dari rakyat yang berbeda-beda yang berada dibawah kekuasaannya.

Sesudah penaklukan Babylon, Cyrus mengendalikan sebuah kekaisaran yang luas sekali, merentang dari Sungai Indus sampai Laut Tengah, dari Kaukasus sampai ke Samudera India.

Pada tahun 530 SM, Cyrus mencoba memukul mundur serangan diwilayah bagian utara kekaisarannya yang dilakukan oleh suku-suku nomaden Massagetai. Namun demikian, pasukannya dikalahkan dan dia turut terbunuh. Cyrus dimakamkan di Pasaegadae (sekarang Iran) dan puteranya Cambyses II menggantikannya.

4. RAJA DAUD (1010 - 970 SM)


Raja kedua dan terbesar dari bangsa Israel, Daud, mempersatukan Israel dan Yehuda, dan mendirikan suatu kerajaanyang kuat dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. Dia merupakan anak bungsu dari Isai dan cucu dari Boas dan Ruth, 

Daud menghabiskan masa mudanya dengan mengembalakan domba. Kemudian dia masuk ke lingkungan istana Raja Saul sebagai pemetik harpa. Pada saat itu, musuh yang paling besar dari bangsa Israel adalah orang Filistin, bangsa yang makmur dan mempunyai tekhnologi yang jauh lebih maju, yang menguasai bagian dalam dari Palestina. Daud menjadi komandan pasukan utama dan membina persahabatan yang erat dengan putera Saul dan ahli warisnya, Yonatan dan menikahi puteri Saul, Mikhal.


Sesudah banyak serangan mendadak yang berhasil melawan kaum Filistin, Saul menjadi iri hati dan berusaha untuk membunuh Daud. Namun demikian, Daud membentuk satu pasukan yang terdiri dari orang-orang Israel yang tidak puas terhadap Saul, yang tidak lama kemudian kehilangan nyawanya ditangan orang Filistin di Gunung Gilboa. Puteranya Yonatan juga turut tewas. Kemudian Daud diangkat tetua Yudea menjadi raja dan diapun terus melanjutkan pertempuran untuk menaklukkan orang Filistin dan membuat mereka menjadi negara jajahan.

Di Yerusalem, Daud mendasar pemerintahannya pada ibadah kuno diatas Gunung Sion, mengubah namanya menjadi ibadah kepada Yahweh, yang oleh kuasa-Nya dia telah menaklukkan musuhnya.  Daud kemudian membawa Tabut Perjanjian ke Yerusalem dan membuatnya menjadi pusat peribadahan itu.  Jadi, Daud adalah pemimpin militer dan juga pemimpin keagamaan dari rakyatnya.


Putra Daud, Absalom, dari istrinya Hagit, memberontak melawannya sesudah putera tertua Daud memperkosa saudara perempuan Absalom dan Daud tidak menghukum sebagai balasannya. Daud kemudian meninggalkan kota itu dan datang kembali bersama tentaranya dan Absalom dikalahkan. Daud juga memadamkan suatu pemberontakan kedua yang dipimpin oleh Sheba, anak lelakinya yang lain.


Ketika Daud wafat, kerajaannya terbentang mulai dari Sungai Eufrat dibagian timur laut sampai ke Teluk Aqaba dibagian tenggara. Sesudah kematian Daud, puteranya Salomo, dari istrinya Batsyeba, menggantikan dia.





Jumat, 15 Januari 2010

3. HAMMURABI (1792 SM – 1750 SM)


Raja Babylon Hammurabi dikenang karena mengembangkan kode   hukum, kitab undang-undang tertulis yang pertama kali didunia, serangkaian hukum-hukum yang mengatur semua aspek kehidupan untuk Kekaisaran Baylonia.

Kode (Kitab Undang-Undang) Hammurabi menggambarkan  dia sebagai gembala atas rakyatnya dan seorang penguasa yang adil. Kode itu mencakup perkara-perkara sipil, kriminal dan perniagaan.Kitab Undang-Undang tersebut mengatakan bahwa " Jika sesorang telah mengambil mata orang lain, maka merekapun akan mengambil matanya". Hukuman-hukuman dikenakan sesuai dengan status sosial seseorang, dengan beberapa pelanggaran dikompensasikan dengan perak.

Selama pemerintahannya, Hamurabi membawa Babylon menjadi negara yang menonjol di dunia Mesopotamia, dimana hal itu tetap berlangsung lebih dari seribu tahun. Ketika ia tampil berkuasa, kerajaannya adalah sepanjang 80 mil dan lebar 20 mil, dikelilingi oleh negara-negara yang jauh lebih besar dan penguasa-penguasa yang lebih kuat. Tidak lama kemudian, kerajaannya merentang sejauh Teluk Persia dan sampai wilayah Assyria.


Beberapa tahun terakhir dari pemerintahan Hammurabi tanpa konflik yang besar, tetapi pada saat tersebut, dia adalah seorang yang sakit-sakitan. Ketika dia wafat sekitar tahun 1750 SM, putranya Samsuiluna sudah memikul beban memerintah kekaisaran itu.



Video